Gohu Ikan Makanan Khas Maluku Utara

Gohu Ikan adalah salah satu hidangan tradisional khas Maluku Utara, khususnya dari daerah Ternate. Hidangan ini sering disebut sebagai "sashimi Ternate" karena menggunakan ikan mentah segar yang direndam dalam bumbu dan rempah khas lokal. Rasanya sangat khas dengan perpaduan asam, pedas, segar, dan aroma rempah yang kuat. Hidangan ini biasanya disajikan sebagai lauk pendamping atau sebagai makanan pembuka.

Sejarah Gohu Ikan

Gohu Ikan sudah ada sejak lama dan merupakan bagian dari tradisi kuliner masyarakat pesisir di Maluku Utara. Sebagai masyarakat yang sangat bergantung pada hasil laut, penduduk setempat sering mengolah ikan segar langsung dari tangkapan tanpa memasaknya secara konvensional. Gohu Ikan menjadi solusi praktis untuk mengolah ikan mentah dengan tetap mempertahankan kesegarannya.

Penggunaan bumbu seperti jeruk nipis, cabai, bawang merah, dan minyak kelapa mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan bahan-bahan alami yang tersedia. Hidangan ini awalnya sering disajikan pada acara keluarga, adat, atau sebagai hidangan sehari-hari. Kini, Gohu Ikan telah menjadi ikon kuliner Maluku Utara yang menarik perhatian wisatawan, terutama karena cita rasanya yang unik dan autentik.

Bahan-Bahan Gohu Ikan

Untuk membuat Gohu Ikan, bahan yang diperlukan meliputi:

  • Ikan: 250 gram ikan tuna segar atau ikan cakalang (pilih ikan dengan kualitas terbaik dan segar).
  • Bumbu utama:
    • 1 buah jeruk nipis (untuk menghilangkan bau amis dan memberikan rasa asam).
    • 1 sendok teh garam (untuk merendam dan menambah rasa).
  • Bumbu irisan:
    • 5 buah cabai rawit (sesuai selera, diiris tipis).
    • 3 buah cabai merah keriting (diiris tipis).
    • 5 siung bawang merah (diiris tipis).
  • Minyak kelapa: 2 sendok makan minyak kelapa asli, dipanaskan hingga harum.
  • Tambahan opsional:
    • 1 genggam daun kemangi (untuk aroma khas).
    • 1 buah mangga muda (diserut untuk tambahan rasa asam segar).

Cara Membuat Gohu Ikan

Berikut langkah-langkah rinci dalam membuat Gohu Ikan:

  1. Persiapan Ikan:

    • Bersihkan ikan tuna atau cakalang, lalu potong dadu kecil sesuai selera. Pastikan ikan yang digunakan segar untuk menjaga rasa dan kualitas hidangan.
    • Masukkan potongan ikan ke dalam mangkuk, lalu tambahkan perasan jeruk nipis dan garam. Aduk rata dan biarkan selama 10-15 menit. Proses ini berfungsi untuk menghilangkan bau amis pada ikan dan memberikan rasa asam yang segar. Setelah itu, tiriskan ikan dan sisihkan.

  2. Persiapan Bumbu:

    • Iris bawang merah, cabai rawit, dan cabai merah keriting.
    • Panaskan minyak kelapa di wajan kecil hingga harum. Minyak kelapa ini akan digunakan untuk melarutkan bumbu dan memberikan aroma khas pada Gohu Ikan.

  3. Mencampur Gohu Ikan:

    • Campurkan ikan yang telah direndam dengan bumbu irisan (bawang merah, cabai rawit, dan cabai merah).
    • Siramkan minyak kelapa panas di atas campuran ikan dan bumbu. Minyak panas ini akan sedikit melayukan bawang dan cabai, serta memberikan rasa yang kaya.
    • Jika menggunakan daun kemangi dan mangga muda, tambahkan keduanya ke dalam campuran dan aduk hingga semua bahan tercampur rata.

  4. Proses Peresapan:

    • Diamkan Gohu Ikan selama 10-15 menit agar bumbu meresap sempurna ke dalam daging ikan.

Penyajian

Gohu Ikan biasanya disajikan dalam mangkuk kecil atau piring datar. Hidangan ini cocok disantap sebagai pendamping nasi putih atau langsung dimakan. 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Popularitas rendang di kanca Dunia

Image
Rendang merupakan sebuah hidangan yang terbuat dari daging yang di hasilkan dari proses pemasakan dengan suhu rendah dengan menggunakan rempah-rempah dan di campur dengan santan. daging yang di masak dengan rempah-rempah dengan ke khasan bumbu nya dalam waktu panjang menghasilkan cita rasa yang sangat mengguga selerah. kemampuan rendang yang dapat bertahan untuk jangka waktu yang panjang juga semakin membuat hidangan ini menjadi semakin menarik.                                                                                                Di Indonesia Rendang sendiri telah menjadi makanan yang sering di hidangkan sebagai hidangan rumahan, sedangkan di daerah asalanya yaitu di Minangkabau rendang telah menjadi bagian dari berbagai upacara dan perhelata...
Read more

Asinan Jawa dengan sejuta daya tarik

Image
Asinan Jawa merupakan salah satu kuliner tradisional khas Indonesia yang memikat hati banyak penikmat makanan dari berbagai kalangan dengan latar belakang yang berbeda. Dengan perpaduan cita rasa asam, manis, dan pedas yang segar, makanan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang mencicipinya. Di balik dari daya tarik dari cita rasa yang dimiliki oleh Asinan Jawa, terdapat juga sejarah panjang di balik kuliner ini. Tidak hanya menggugah selera, asinan Jawa juga memiliki sejarah panjang yang mencerminkan kekayaan budaya kuliner Nusantara.   Daya Tarik Asinan Jawa  Asinan Jawa sendiri bisa sangat dinikmati oleh masyarakat Indonesia karena Asinan Jawa dinilai memiliki berbagai nilai unik. Berikut ini adalah beberapa daya tarik yang dimiliki oleh Asinan Jawa.  1.  Cita Rasa yang Segar Asinan Jawa identik dengan kesegaran bahan-bahan yang digunakan dengan perpaduan harmonis yang sangat menguga selerah. Asinan Jawa Biasanya terdiri dari berbagai jenis sayuran s...
Read more

Legenda dan Sejarah Festival Mooncake

Image
Sejarah Mooncake Setiap hari ke-15 pada bulan ke-8 dalam kalender Tionghoa diperingati sebagai Mooncake Festival atau Festival Kue Bulan yang dirayakan warga keturunan Tionghoa di seluruh dunia. Pada hari itu, bulan berbentuk bulat sempurna dan bersinar terang (bulan purnama). Menurut kepercayaan, pada malam itu Dewi Bulan menampakkan dirinya. Ada beberapa legenda dan mitos di balik perayaan kue bulan yang dimulai sejak 2170 SM : Yang paling terkenal adalah kisah sang pemanah Huo Yi yang berhasil memanah 8 matahari di langit se­hing­ga menyisakan satu saja. Ba­nyaknya matahari itu membuat bumi sangat panas sehingga orang-orang menderi­ta karena kekeringan dan kelaparan. Atas keberhasilan Huo Yi, raja menghadiahinya pil panjang umur. Namun kekasih Huo Yi, Chang Er, menelan pil itu sehing­ga mendapat kehidupan abadi di bulan sebagai Dewi Bulan. Huo Yi menyesali kejadian itu, namun tak bisa mengubah keadaan. Untuk mengobati kerinduan, setiap tanggal 15 bulan ke-8, ia duduk min...
Read more