Tiwul


Tiwul adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari singkong dan memiliki sejarah panjang dalam kehidupan masyarakat, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dulu, tiwul sering dikaitkan dengan kondisi ekonomi sulit dan menjadi alternatif pengganti nasi saat pasokan beras menipis. Namun, kini tiwul kembali diminati sebagai bagian dari tren makanan sehat dan alami.

 Sejarah Tiwul
Pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang, akses terhadap beras sangat terbatas, terutama di daerah pedesaan dan pegunungan. Masyarakat kemudian mencari sumber pangan alternatif yang mudah didapat dan murah, salah satunya singkong. Singkong yang diolah menjadi tiwul menjadi pilihan utama karena dapat bertahan lebih lama dan kaya akan karbohidrat. Tiwul juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di daerah pegunungan kering, seperti Gunungkidul, yang tidak cocok untuk budidaya padi.

Proses Pembuatan Tiwul
Tiwul dibuat dari singkong yang dikeringkan terlebih dahulu menjadi gaplek, kemudian digiling menjadi tepung kasar. Tepung ini dicampur dengan air hingga berbentuk butiran kasar, lalu dikukus sampai matang. Rasa tiwul sedikit manis alami dan teksturnya kenyal. Selain dijadikan makanan pokok, tiwul juga bisa dimodifikasi dengan tambahan gula merah atau kelapa parut untuk menjadi kudapan manis.

Manfaat Tiwul
Secara gizi, tiwul kaya akan karbohidrat yang dapat menjadi sumber energi alternatif. Selain itu, karena terbuat dari singkong, tiwul bebas gluten sehingga aman dikonsumsi oleh penderita intoleransi gluten. Singkong juga mengandung serat, yang bermanfaat untuk pencernaan. Di era modern ini, tiwul sering dipromosikan sebagai makanan sehat dengan kandungan gula yang lebih rendah dibanding nasi.

  Tiwul dalam Budaya dan Tren Modern
Saat ini, tiwul tidak lagi dipandang sebagai makanan darurat. Sebaliknya, dengan tren kembali ke makanan tradisional dan alami, tiwul mendapatkan tempat baru di hati masyarakat. Beberapa restoran dan tempat makan di Yogyakarta, Solo, dan Malang bahkan mulai menyajikan tiwul sebagai bagian dari menu kuliner tradisional mereka. Tiwul juga banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional, baik dalam bentuk makanan pokok maupun camilan.

Tiwul adalah contoh dari kekayaan kuliner tradisional Indonesia yang sarat dengan nilai sejarah dan budaya. Kini, dengan meningkatnya kesadaran akan pola makan sehat, tiwul mendapatkan apresiasi lebih sebagai alternatif pangan yang lezat, bernutrisi, dan ramah lingkungan. Meskipun sederhana, tiwul tetap menjadi bagian penting dari warisan kuliner Indonesia yang patut dilestarikan.

By : Sevino

Comments

Popular posts from this blog

Popularitas rendang di kanca Dunia

Asinan Jawa dengan sejuta daya tarik

Legenda dan Sejarah Festival Mooncake