Getuk


Getuk adalah salah satu kudapan tradisional khas Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kue ini terbuat dari bahan dasar singkong yang diolah dengan cara sederhana namun menghasilkan cita rasa yang manis dan lezat. Getuk biasanya disajikan sebagai camilan atau hidangan penutup, dan terkenal karena teksturnya yang lembut dan kenyal.

Sejarah dan Asal Usul Getuk

Sejarah getuk tidak terlepas dari peran singkong sebagai bahan pangan pokok di Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda, singkong menjadi sumber karbohidrat alternatif pengganti beras karena beras sulit didapat. Masyarakat Jawa yang kreatif memanfaatkan singkong untuk membuat berbagai macam kudapan, salah satunya adalah getuk.

Nama "getuk" berasal dari kata "getuk-getuk," yang dalam bahasa Jawa berarti menumbuk atau menghancurkan, karena dalam proses pembuatannya, singkong harus dihaluskan atau ditumbuk sebelum dicampur dengan bahan lain.

Bahan dan Cara Pembuatan Getuk

Secara umum, bahan utama untuk membuat getuk adalah singkong, gula (baik gula pasir maupun gula merah), dan parutan kelapa. Namun, ada beberapa varian getuk yang populer di berbagai daerah, seperti:

1. Getuk Lindri: Getuk yang dibentuk seperti mie atau potongan-potongan panjang kecil dan biasanya diberi pewarna makanan alami, sehingga tampilannya berwarna-warni.
2. Getuk Goreng: Varian getuk yang berasal dari Sokaraja, Jawa Tengah. Getuk ini diolah dengan cara digoreng setelah dicampur dengan gula merah, menghasilkan rasa manis yang khas dengan tekstur renyah di luar namun lembut di dalam.

 Langkah-langkah Membuat Getuk Lindri

Berikut adalah cara sederhana membuat getuk lindri, salah satu varian getuk yang paling populer:

Bahan-bahan:
- 500 gram singkong yang sudah dikupas dan dipotong-potong
- 100 gram gula pasir (bisa disesuaikan dengan selera)
- Pewarna makanan alami (misalnya dari pandan atau ubi ungu)
- Kelapa parut secukupnya untuk taburan
- Garam secukupnya

Cara Membuat:
1. Rebus singkong hingga empuk, kemudian angkat dan tiriskan.
2. Haluskan singkong dengan cara ditumbuk atau dihaluskan menggunakan alat khusus hingga teksturnya halus.
3. Tambahkan gula pasir ke dalam singkong yang sudah halus, aduk hingga merata.
4. Bagi adonan menjadi beberapa bagian dan beri pewarna makanan sesuai selera.
5. Cetak adonan dengan alat cetakan getuk lindri, kemudian potong-potong sesuai ukuran yang diinginkan.
6. Sajikan dengan taburan kelapa parut yang sudah diberi sedikit garam agar rasanya gurih.

Varian Getuk di Berbagai Daerah

Seiring perkembangan zaman, getuk telah mengalami berbagai inovasi dan adaptasi di berbagai daerah di Indonesia. Misalnya, getuk goreng dari Sokaraja yang populer dengan cita rasa manisnya dari gula merah, atau getuk Lindri yang sering dijajakan di pasar tradisional dengan bentuk yang khas.
Selain itu, ada juga getuk yang diberi tambahan isian seperti cokelat atau keju untuk menyesuaikan dengan selera generasi muda yang menyukai variasi rasa lebih modern.

Keistimewaan Getuk

Meskipun terbuat dari bahan yang sederhana, getuk memiliki banyak keistimewaan. Cita rasanya yang manis alami berasal dari singkong dan gula, serta perpaduan rasa gurih dari kelapa parut membuatnya menjadi camilan yang disukai oleh banyak kalangan. Selain itu, getuk juga merupakan makanan yang sehat karena tidak menggunakan bahan pengawet dan dapat dinikmati kapan saja.

Dengan teksturnya yang lembut dan rasa yang khas, getuk menjadi salah satu simbol kekayaan kuliner tradisional Indonesia. Tidak heran, getuk sering dihidangkan dalam acara-acara penting seperti hajatan, arisan, hingga perayaan hari besar.

Getuk adalah contoh nyata dari kuliner tradisional Indonesia yang terus lestari di tengah arus modernisasi. Dengan cita rasa manis, gurih, dan tekstur yang lembut, getuk tetap menjadi camilan favorit masyarakat Indonesia hingga saat ini. Bahan-bahannya yang sederhana namun bernutrisi, serta proses pembuatannya yang relatif mudah, menjadikan getuk sebagai salah satu warisan kuliner yang patut dilestarikan dan dinikmati oleh berbagai generasi.

By : Sevino Ardiansyah

Comments

Popular posts from this blog

Popularitas rendang di kanca Dunia

Asinan Jawa dengan sejuta daya tarik

Legenda dan Sejarah Festival Mooncake