Nasi Krawu hidangan khas Gresik
Nasi Krawu memiliki sejarah yang menarik yang bermula pada abad ke-18, saat Gresik diserang oleh Cakraningrat dari Sampang. Ketika Bupati Gresik dan pejabat Jawa menghadiri pertemuan di Mataram, daerah Gresik yang tidak terjaga berhasil direbut. Cakraningrat Madura mengambil alih harta benda serta keluarga pejabat Gresik. Berita tentang penyerangan ini sampai ke Yogyakarta, namun tidak ada bupati yang berani membantu, kecuali Bupati Ponorogo. Dia kemudian diutus oleh Raja Mataram untuk memberikan bantuan.
Perang antara pasukan Gresik dan Ponorogo melawan pasukan Madura akhirnya dimenangkan oleh Gresik dan sekutunya. Meskipun istri, anak, dan harta pejabat Gresik berhasil dikembalikan, sisa-sisa pasukan Madura yang tertinggal ditawan dan ditempatkan di kamp isolasi di dusun Meduran.
Seiring waktu, pada tahun 1913, dalam kongres Sarekat Islam yang dipimpin HOS Cokroaminoto di Surabaya, diusulkan untuk membebaskan tawanan yang telah lama terisolasi. Para keturunan tawanan Madura mulai berbaur dengan masyarakat Gresik dan banyak yang bekerja sebagai buruh serta penjual Nasi Madura atau Sego Meduro. Karena nasi ini diambil dengan tangan, masyarakat Gresik menyebutnya Krawukan (dari kata "krawu" yang berarti mengambil dengan tangan).
Kini, banyak rumah makan di Gresik yang menyajikan Nasi Krawu sebagai menu utama, seperti Nasi Krawu Buk Tiban dan Nasi Krawu Bu Azza. Bahkan, ada juga rumah makan Nasi Krawu di Bangkalan, Madura, yang mengklaim Nasi Krawu sebagai kuliner asli Gresik, bukan Madura.
Warisan Budaya
Pada bulan Desember 2020, Nasi Krawu resmi diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai kuliner asli Gresik. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara langsung menyerahkan sertifikat penetapan tersebut kepada Saifuddin Ghozali, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Gresik, di Surabaya.
Cara Masak
Untuk memasak nasi krwu, berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti:
Bahan-bahan:
- 2 gelas beras
- 2 ½ gelas air
- Garam secukupnya (optional)
- Minyak atau mentega (optional)
Langkah-langkah:
Cuci Beras: Cuci beras dengan air dingin sampai airnya agak jernih. Ini membantu menghilangkan sisa-sisa tepung.
Rendam Beras: Setelah dicuci, rendam beras dalam air selama sekitar 30 menit. Ini membuat nasi lebih pulen.
Tiriskan Beras: Setelah direndam, tiriskan beras dan masukkan ke dalam panci.
Tambahkan Air: Tambahkan 2 ½ gelas air ke dalam panci berisi beras. Jika suka, tambahkan sedikit garam dan minyak/mentega untuk rasa lebih lezat.
Masak: Nyalakan api sedang, tutup panci, dan biarkan mendidih. Setelah mendidih, kecilkan api dan biarkan masak selama 15-20 menit hingga air terserap dan nasi matang.
Diamkan: Setelah matang, matikan api dan biarkan nasi dalam keadaan tertutup selama 10 menit. Ini membantu nasi lebih pulen.
Aduk Nasi: Setelah didiamkan, aduk nasi dengan garpu agar butirannya tidak lengket.
Comments
Post a Comment