Pepes Ayam Kuning: Hidangan Tradisional yang Gurih dan Aromatik

 Pepes ayam kuning adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang terkenal dengan cita rasa yang kaya dan aroma yang menggugah selera. Hidangan ini berasal dari tradisi memasak masyarakat Sunda, khususnya di daerah Jawa Barat. Pepes ayam kuning biasanya disajikan sebagai lauk pendamping nasi dan menjadi favorit di berbagai acara, mulai dari perayaan hingga makan sehari-hari.


Asal Usul Pepes Ayam Kuning

Pepes adalah metode memasak tradisional Indonesia yang melibatkan pembungkusan bahan makanan dengan daun pisang, kemudian dikukus atau dibakar. Metode ini tidak hanya mempertahankan kelembapan dan rasa asli bahan, tetapi juga memberikan aroma khas dari daun pisang. Ayam kuning merujuk pada penggunaan kunyit dalam bumbu, yang memberikan warna kuning cerah serta rasa yang khas.

Bahan-Bahan Utama

Untuk membuat pepes ayam kuning, Anda akan memerlukan bahan-bahan berikut:

  • Ayam: 1 ekor (sekitar 900 gram), potong menjadi 12 bagian.
  • Daun Pisang: Untuk membungkus pepes.
  • Daun Kemangi: Memberikan aroma segar.
  • Bumbu Halus:
  • 10 butir bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 2 buah cabai merah besar
  • 4 butir kemiri, sangrai
  • 4 cm kunyit, bakar
  • Bumbu Tambahan:
  • ½ sdt garam
  • 1 sdm air jeruk nipis
  • Cabai merah keriting (secukupnya)
  • Serai dan lengkuas (secukupnya)
  • Daun salam (secukupnya)

Proses Pembuatan Pepes Ayam Kuning

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat pepes ayam kuning:

  • Persiapan Ayam: Lumuri potongan ayam dengan garam dan air jeruk nipis. Diamkan selama sekitar 10 menit untuk menghilangkan bau amis.
  • Marinasi: Campurkan bumbu halus dengan potongan ayam dan tambahkan daun kemangi serta cabai merah keriting. Aduk hingga semua bahan tercampur rata. Diamkan dalam kulkas selama sekitar 15 menit agar bumbu meresap.
  • Membungkus Pepes: Siapkan daun pisang yang telah dibersihkan. Ambil selembar daun pisang, letakkan beberapa potong ayam di atasnya, tambahkan potongan serai, lengkuas, dan daun salam. Bungkus rapat menggunakan daun pisang dan sematkan kedua sisi dengan tusuk gigi agar tidak terbuka saat dimasak.
  • Mengukus: Kukus pepes dalam dandang panas selama kurang lebih 30 menit atau hingga ayam matang sempurna.
  • Penyajian: Setelah matang, pepes ayam kuning bisa disajikan langsung atau dibakar sebentar untuk menambah aroma sebelum disajikan.

Ciri Khas Pepes Ayam Kuning

Pepes ayam kuning memiliki ciri khas pada warna kuning yang cerah akibat penggunaan kunyit serta aroma harum dari daun pisang dan rempah-rempah. Rasa gurih dan pedas dari bumbu membuat hidangan ini sangat menggugah selera. Pepes ini juga sering kali disajikan dengan sambal sebagai pelengkap untuk menambah kenikmatan saat menyantapnya.

Pepes ayam kuning adalah salah satu contoh keanekaragaman kuliner Indonesia yang kaya akan rasa dan tradisi. Dengan metode memasak yang unik serta penggunaan bumbu rempah yang melimpah, hidangan ini tidak hanya lezat tetapi juga mencerminkan budaya lokal yang kaya. Sangat cocok untuk dinikmati bersama nasi hangat, pepes ayam kuning pasti akan menjadi favorit di meja makan Anda.





Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Popularitas rendang di kanca Dunia

Image
Rendang merupakan sebuah hidangan yang terbuat dari daging yang di hasilkan dari proses pemasakan dengan suhu rendah dengan menggunakan rempah-rempah dan di campur dengan santan. daging yang di masak dengan rempah-rempah dengan ke khasan bumbu nya dalam waktu panjang menghasilkan cita rasa yang sangat mengguga selerah. kemampuan rendang yang dapat bertahan untuk jangka waktu yang panjang juga semakin membuat hidangan ini menjadi semakin menarik.                                                                                                Di Indonesia Rendang sendiri telah menjadi makanan yang sering di hidangkan sebagai hidangan rumahan, sedangkan di daerah asalanya yaitu di Minangkabau rendang telah menjadi bagian dari berbagai upacara dan perhelata...
Read more

Asinan Jawa dengan sejuta daya tarik

Image
Asinan Jawa merupakan salah satu kuliner tradisional khas Indonesia yang memikat hati banyak penikmat makanan dari berbagai kalangan dengan latar belakang yang berbeda. Dengan perpaduan cita rasa asam, manis, dan pedas yang segar, makanan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang mencicipinya. Di balik dari daya tarik dari cita rasa yang dimiliki oleh Asinan Jawa, terdapat juga sejarah panjang di balik kuliner ini. Tidak hanya menggugah selera, asinan Jawa juga memiliki sejarah panjang yang mencerminkan kekayaan budaya kuliner Nusantara.   Daya Tarik Asinan Jawa  Asinan Jawa sendiri bisa sangat dinikmati oleh masyarakat Indonesia karena Asinan Jawa dinilai memiliki berbagai nilai unik. Berikut ini adalah beberapa daya tarik yang dimiliki oleh Asinan Jawa.  1.  Cita Rasa yang Segar Asinan Jawa identik dengan kesegaran bahan-bahan yang digunakan dengan perpaduan harmonis yang sangat menguga selerah. Asinan Jawa Biasanya terdiri dari berbagai jenis sayuran s...
Read more

Legenda dan Sejarah Festival Mooncake

Image
Sejarah Mooncake Setiap hari ke-15 pada bulan ke-8 dalam kalender Tionghoa diperingati sebagai Mooncake Festival atau Festival Kue Bulan yang dirayakan warga keturunan Tionghoa di seluruh dunia. Pada hari itu, bulan berbentuk bulat sempurna dan bersinar terang (bulan purnama). Menurut kepercayaan, pada malam itu Dewi Bulan menampakkan dirinya. Ada beberapa legenda dan mitos di balik perayaan kue bulan yang dimulai sejak 2170 SM : Yang paling terkenal adalah kisah sang pemanah Huo Yi yang berhasil memanah 8 matahari di langit se­hing­ga menyisakan satu saja. Ba­nyaknya matahari itu membuat bumi sangat panas sehingga orang-orang menderi­ta karena kekeringan dan kelaparan. Atas keberhasilan Huo Yi, raja menghadiahinya pil panjang umur. Namun kekasih Huo Yi, Chang Er, menelan pil itu sehing­ga mendapat kehidupan abadi di bulan sebagai Dewi Bulan. Huo Yi menyesali kejadian itu, namun tak bisa mengubah keadaan. Untuk mengobati kerinduan, setiap tanggal 15 bulan ke-8, ia duduk min...
Read more